Berbeda dari Kebiasaan! Motif Batik Gringsing Sultan Hamengkubuwono X saat Beremu Joko Widodo Kini Viral di Twitte
Batik-Instagram-
Berbeda dari Kebiasaan! Motif Batik Gringsing Sultan Hamengkubuwono X saat Beremu Joko Widodo Kini Viral di Twitter. Apa Makna Motif Batik Gringsing yang Dikenakan Sri Sultan Hamengku Buwono X Saat Bertemu Jokowi? Benarkah Untuk Menolak Bala? Pertemuan Sultan Hamengkubuwono X dengan Jokowi: Sorotan pada Motif Batik yang Dipakai
Pada tanggal 15 Januari 2025, sebuah pertemuan menarik terjadi antara Sultan Hamengkubuwono X dan mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang berlangsung di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat. Momen ini langsung menarik perhatian publik, bukan hanya karena kehadiran dua tokoh penting tersebut, tetapi juga karena pilihan busana yang dikenakan oleh Sultan HB X.
Sultan Hamengkubuwono X, yang selama ini dikenal dengan gaya berpakaian tradisional yang anggun dan penuh makna, kali ini mengenakan batik dengan motif yang cukup mencuri perhatian. Kejadian ini memicu sejumlah komentar di media sosial, terutama mengenai desain batik yang dikenakan oleh Sultan. Dalam foto yang tersebar di Twitter, motif batik yang digunakan oleh Sultan HB X tampak berbeda dari biasanya. Hal ini pun langsung menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet.
Perbedaan Motif Batik Sultan HB X
Salah satu komentar yang menarik perhatian datang dari akun Twitter @zahraamalias, yang membagikan pemikirannya tentang corak batik yang dikenakan oleh Sultan Hamengkubuwono X. Ia menilai bahwa motif batik yang dipakai oleh Sultan di pertemuan tersebut terkesan abstrak, berbeda dengan yang biasa dikenakan oleh Sultan yang umumnya memakai batik dengan motif klasik.
"Kenapa yang kanan aku bilang tumben? Kalau searching foto beliau, kebanyakan pakai batik motif klasik. Banyak batiknya yang gak sogan coklat, tapi biasanya beliau pakai motif klasik. Contoh koleksi beliau yang bukan sogan dan gak klasik amat bahkan ada yang otw abstrak," tulisnya dalam unggahan yang dibagikan pada 16 Januari 2025.
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa para pengamat sangat memperhatikan detail dalam pilihan pakaian para tokoh. Bagi sebagian orang, perubahan pada pilihan motif batik ini dianggap sebagai sebuah langkah yang menarik, apalagi jika mengingat Sultan Hamengkubuwono X biasanya lebih memilih motif batik yang terkesan lebih tradisional dan bernuansa klasik.
Respon Publik Mengenai Batik yang Dipakai Sultan
Tak lama setelah komentar pertama tersebut, berbagai tanggapan lain pun muncul dari publik. Ada yang berspekulasi bahwa pemilihan motif batik yang tampak berbeda ini memiliki makna tertentu. Salah satunya, akun @bergunarta mengaitkan pemilihan batik tersebut dengan simbolisme yang mungkin terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
"Kayaknya baju sultan pakai kain sasirangan Banjar Kalimantan Selatan deh, yang mungkin artinya (1) gak mau mengkomunikasikan sesuatu pakai melalui batik atau (2) memberikan dukungan terhadap simbol pemindahan IKN?" tulisnya, menambahkan bahwa motif batik yang dikenakan Sultan HB X mungkin mengandung pesan tertentu.
Sementara itu, ada pula yang mencoba memberikan penjelasan lebih rinci mengenai motif batik tersebut. Akun @irtupasairahtem menyarankan bahwa kain batik yang dipakai Sultan Hamengkubuwono X bukan batik Jawa, melainkan kain sasirangan khas Banjar, Kalimantan Selatan. "Kak itu Sultan pakai baju dari kain sasirangan khas Kalimantan Selatan loh, motifnya memang begitu," ungkapnya, yang menunjukkan bahwa pemilihan kain ini bisa jadi mengandung makna kultural atau simbolik lainnya.
Makna di Balik Pilihan Pakaian Sultan
Fenomena ini menarik untuk dianalisis lebih lanjut, mengingat pakaian tradisional seperti batik selalu memiliki kedalaman makna, terutama bagi tokoh-tokoh seperti Sultan Hamengkubuwono X yang seringkali dilihat sebagai simbol budaya dan identitas. Pilihan motif batik yang digunakan Sultan bisa jadi lebih dari sekadar pilihan mode, tetapi juga sebuah cara untuk menyampaikan pesan atau merespons situasi tertentu.
Secara historis, Sultan Hamengkubuwono X dikenal dengan kecintaannya terhadap budaya Jawa, dan ia sering kali terlihat mengenakan batik dengan motif klasik yang menggambarkan nilai-nilai tradisional. Namun, kali ini, motif yang lebih abstrak atau tidak biasa bisa jadi merupakan bagian dari upaya untuk mengekspresikan sisi modern dan dinamis dari budaya Jawa, atau bahkan sebagai simbol keterbukaan terhadap perkembangan zaman.
Apakah motif batik tersebut sengaja dipilih untuk menyampaikan pesan tertentu atau hanya sekadar karena alasan estetika, tentu saja hanya Sultan yang tahu pasti. Namun, yang jelas, pertemuan ini tidak hanya menarik perhatian karena kehadiran dua tokoh besar, tetapi juga karena detail busana yang dikenakan, yang membuka ruang bagi berbagai interpretasi dan perbincangan di kalangan masyarakat.
Relevansi Simbolisme Pakaian di Era Modern
Dalam era sekarang, pakaian bukan hanya soal penampilan semata, tetapi juga dapat menjadi sarana komunikasi yang kuat. Apa yang dipakai oleh seorang tokoh publik bisa memberi gambaran mengenai pandangan atau posisi mereka terhadap isu-isu tertentu. Bagi Sultan Hamengkubuwono X, batik yang dikenakannya bukan hanya sebuah pakaian, tetapi juga sebuah representasi dari budaya, nilai, dan mungkin juga sikap terhadap perubahan dan kemajuan.