Siapa Kesya Irena Yola Lestaluhu? Wanita di Papua yang jadi Korban Pembunuhan Oknum TNI AL pada 12 Januari 2025
tanda tanya-BlenderTimer BlenderTimer-
Siapa Kesya Irena Yola Lestaluhu? Wanita di Papua yang jadi Korban Pembunuhan Oknum TNI AL pada 12 Januari 2025. Kasus Pembunuhan Mengguncang Sorong, Oknum TNI AL Diduga Terlibat
Kejadian tragis terjadi di Sorong, Papua, yang melibatkan seorang oknum TNI Angkatan Laut (AL) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita muda bernama Kesya Irena Yola Lestaluhu, atau yang lebih dikenal dengan nama Keysa Lestaluhu. Kejadian ini bukan hanya mengejutkan masyarakat setempat, tetapi juga memicu kecaman keras dari keluarga korban dan masyarakat luas yang menuntut keadilan.
Penemuan Mayat Korban di Pantai Tanjung Saoka
Pada 12 Januari 2025, tubuh tanpa nyawa Kesya ditemukan di Pantai Tanjung Saoka, Papua. Penemuan ini langsung mengguncang warga Sorong, yang tidak menyangka bahwa seorang wanita muda harus menjadi korban dari kekerasan yang begitu keji. Kabar tersebut segera menyebar luas melalui media sosial, memunculkan berbagai spekulasi dan perhatian terhadap kasus ini.
Keterlibatan Oknum TNI AL Dalam Kasus Pembunuhan
Dalam perkembangan terbaru, pada 15 Januari 2025, sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Sandrilina AnthyNa DeaLmeida L mengungkapkan penjelasan dari Anton Sugiharto, Kepala Seksi Penyelidikan dan Kriminal PM Al Lantamal XIV/Sorong. Dalam video tersebut, Anton mengungkapkan bahwa pelaku dan korban baru saja saling berkenalan sebelum kejadian tersebut. Mereka berdua pertama kali bertemu di tempat hiburan malam (THM) di Sorong, dan hubungan mereka tidak berlangsung lama sebelum insiden tragis itu terjadi.
"Menurut pengakuan saksi dan pelaku, mereka baru saja berkenalan. Jadi mereka murni bertemu di THM dan berkenalan di sana," jelas Anton Sugiharto dalam video yang beredar. Pernyataan ini menambah keheranan publik, karena banyak yang mempertanyakan alasan di balik kejadian ini.
Tuntutan Keluarga Korban dan Masyarakat
Setelah kejadian ini, pihak keluarga korban tak tinggal diam. Mereka menuntut agar pelaku segera dipublikasikan dan dihadapkan ke publik dengan wajah terbuka. "Kami menuntut agar pelaku dihadapkan ke publik dengan wajah terbuka, biarkan masyarakat melihat siapa yang bertanggung jawab atas perbuatan keji ini," ujar seorang anggota keluarga korban yang merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
Masyarakat juga merasa cemas atas keterlibatan seorang oknum TNI AL dalam kasus ini, mengingat status pelaku yang memiliki kewenangan dalam struktur militer. Mereka berharap agar kasus ini ditangani secara adil, tanpa adanya perlakuan khusus karena status pelaku. Hal ini dibuktikan dengan permintaan masyarakat agar pelaku segera diungkapkan secara terbuka, agar masyarakat tidak terjebak dalam ketidakpastian.