Mirip Covid19, Wabah Flu Influenza A dan HMPV Parah di China: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien

Mirip Covid19, Wabah Flu Influenza A dan HMPV Parah di China: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien

flu-pixabay-

Mirip Covid19, Wabah Flu Influenza A dan HMPV Parah di China: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien

China kembali menjadi sorotan dunia akibat sebuah kabar mengejutkan terkait kesehatan. Saat ini, negara tersebut tengah menghadapi wabah flu parah yang melibatkan virus influenza A dan human metapneumovirus (HMPV). Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran luas, terutama setelah sejumlah rumah sakit di China terlihat kewalahan menghadapi lonjakan pasien.
Video Viral Ungkap Kondisi Mengerikan


Kabar ini pertama kali mencuat melalui sebuah cuitan dari akun Twitter @covid19_disease pada 30 Desember 2024. Dalam cuitan tersebut, tiga video mengungkap situasi rumah sakit yang penuh sesak oleh pasien. Mayoritas pasien dilaporkan menderita influenza A dan HMPV, dengan gejala yang cukup berat sehingga memerlukan perawatan intensif.

“Breaking: Rumah sakit di Tiongkok kewalahan karena wabah flu parah, termasuk influenza A dan HMPV, menyerupai lonjakan Covid-19 dari tiga tahun lalu,” tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Cuitan ini dengan cepat menjadi viral, ditonton lebih dari 7,5 juta kali, dan mengundang perhatian masyarakat global. Banyak yang mengkhawatirkan situasi tersebut mengingat kemiripannya dengan lonjakan kasus Covid-19 pada 2020.
Gejala Mirip Covid-19, Semua Kalangan Terkena Dampak



Wabah flu parah ini tidak pandang bulu dalam menyerang korbannya. Baik anak-anak maupun orang dewasa dilaporkan mengalami berbagai gejala, seperti demam tinggi, sesak napas, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini bahkan dinilai mirip dengan yang dialami pasien Covid-19.

Bangsal anak-anak di berbagai rumah sakit juga dilaporkan penuh sesak. Banyak orang tua membawa anak-anak mereka yang menderita demam tinggi dan kesulitan bernapas untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi ini membuat fasilitas kesehatan kewalahan dan sulit menangani lonjakan pasien secara optimal.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya