Siapa Andreas Sianipar? Korban yang Diculik dan Dibunuh Oknum TNI yang Viral Keluarga Desak Pelaku Ditanggkap
tanda tanya-geralt/pixabay-
Siapa Andreas Sianipar? Korban yang Diculik dan Dibunuh Oknum TNI yang Viral Keluarga Desak Pelaku Ditanggkap
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Andreas Sianipar: Kejadian Tragis yang Mengguncang Keluarga dan Masyarakat
Pada 8 Desember 2024, sebuah tragedi menggemparkan terjadi di tengah malam. Andreas Sianipar, seorang pria muda, menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh sekelompok orang, termasuk oknum TNI. Kejadian yang mengerikan ini tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarga korban, tetapi juga memunculkan banyak pertanyaan tentang motif dan latar belakang dari tindakan keji ini.
Penculikan yang Mengerikan
Pukul 01:00 WIB pada tanggal 8 Desember 2024, Andreas diculik oleh empat orang yang menggunakan kendaraan mobil. Tidak ada yang menyangka bahwa kejadian tersebut akan berujung pada sebuah pembunuhan yang mengerikan. Andreas dibawa pergi dengan paksa, tanpa ada jejak yang bisa diikuti oleh pihak keluarga maupun masyarakat sekitar.
Penemuan Jenazah di Sumur Tua
Hampir dua minggu setelah kejadian penculikan tersebut, tepatnya pada Sabtu, 21 Desember 2024, masyarakat sekitar digegerkan dengan penemuan jasad Andreas yang tergeletak tak bernyawa. Jenazahnya ditemukan di sekitar sumur tua yang terletak di Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kondisi tubuh Andreas saat ditemukan sangat mengenaskan. Tangan, kaki, dan lehernya terikat dengan tali, sementara mulutnya tertutup rapat dengan lakban. Penemuan ini membuat keluarga dan masyarakat terkejut, tidak ada yang menyangka bahwa Andreas akan berakhir dengan cara yang begitu tragis.
Ibu Korban Minta Hukuman Berat untuk Pelaku
Kematian Andreas yang begitu mengenaskan langsung mengundang reaksi keras dari ibu kandung korban, Riris Simanungkalit. Dalam sebuah wawancara dengan kanal YouTube tvOneNews pada Senin, 23 Desember 2024, Riris menyatakan bahwa dirinya sangat terpukul atas kejadian ini dan meminta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
“Harapan saya, saya sebagai ibu kandungnya yang melahirkan. Saya minta dihukum seberat-beratnya,” ujar Riris dengan suara yang penuh isak. Ia sangat menyayangkan tindakan keji yang dilakukan oleh para tersangka, dan berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Riris juga menyebutkan bahwa tindakan pembunuhan tersebut sangat tidak manusiawi, mengingat korban adalah seorang anak yang tak bersalah. “Keji pembunuhan anakku dibuat Holmes itu, sedangkan kita biasa membunuh binatang merasa nyesal. Apa lagi seorang manusia,” tambahnya, menyuarakan rasa keadilan untuk anaknya.