Profil Tampang Sominah Ibu Kantin di MTs Nurul Huda di Brebes, yang Buang Jajanan Siswa Diduga Takut Kalah Saing, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
ilustrasi-waldryano-
Kejadian ini tentu saja menimbulkan reaksi keras, terutama dari pihak guru dan orang tua siswa. Ibu Kholipah, yang menjadi korban dalam kejadian ini, mengaku sangat terpukul dengan perlakuan kasar dari Sominah. Bahkan, ia sempat menangis setelah dimaki-maki dan diperlakukan dengan tidak adil di depan siswanya. Kholipah mengungkapkan bahwa ia merasa ketakutan dan tidak bisa berbuat banyak, apalagi karena Sominah juga didampingi oleh beberapa pria yang dianggapnya mengancam dengan membawa senjata tajam.
"Sudah dimarah-marahin sama ibu kantin, begitu saya masuk, saya belum sempat turun dari motor, langsung ibu kantin itu datang ngomel-ngomel sambil menumpahkan dagangan," kenang Kholipah dengan suara terbata-bata. Kejadian ini semakin memperburuk mental Kholipah, yang merasa tertekan dengan sikap ibu kantin tersebut.
Orang tua siswi yang terlibat dalam insiden ini juga merasa sangat keberatan dengan perlakuan yang diterima anak mereka. Mereka merasa bahwa tindakan Sominah tidak pantas dan merugikan putri mereka yang sedang belajar tentang kewirausahaan. "Orang tua siswa menganggap keberatan dengan kejadian itu, dan berharap pihak sekolah untuk bisa menegur atau memberi nasehat kepada pengelola kantin tersebut," ujar Basuni.
Mediasi dan Permintaan Maaf
Setelah kejadian tersebut viral di media sosial, pihak sekolah segera melakukan mediasi antara guru, siswi, dan pengelola kantin. Dalam mediasi yang digelar pada tanggal 20 Desember 2024, Sominah akhirnya meminta maaf atas tindakannya. Ia mengaku bahwa tindakannya yang membuang dagangan siswa dan memarahi guru adalah sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan. "Kami sudah laksanakan mediasi dan ada pernyataan bahwa tidak akan mengulangi lagi apa yang mereka lakukan," jelas Basuni.
Basuni juga menyebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan. "Dari hasil mediasi tadi sudah ada saling maaf memaafkan, baik dari guru dan kantinnya," ujar Basuni. Namun, meskipun pihak sekolah tidak menuntut ganti rugi atas kerugian yang dialami siswi akibat dagangannya dibuang, kejadian ini tetap menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Harapan untuk Lingkungan Sekolah yang Lebih Baik
Kepala Sekolah MTs Nurul Huda, Basuni, berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Ia juga menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi seluruh siswa. "Sekarang kami sebagai pengelola sekolah dituntut untuk bisa melindungi anak dari bullying. Mari ciptakan lingkungan madrasah ini yang nyaman, damai, penuh dengan keakraban dan kegembiraan," pungkas Basuni.