Video Ning Astuti Bagikan Roti Untuk Santri Bikin Geger, Netizen Nilai Pondok Pesantren Gus Miftah Lestarikan Perbudakan
Gus Miftah dan Istri--
Respons publik terhadap video ini cukup beragam, tetapi banyak yang mengkritik cara tersebut. Beberapa warganet menilai tindakan tersebut mengingatkan pada perlakuan penjajah Belanda terhadap pribumi di masa lalu. “Kenapa cara membagikannya kayak membagikan kepada budak? Atau kayak era penjajahan ngasih sesuatu ke pribumi?” tulis seorang netizen.
Komentar lain menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pelestarian budaya feodal. “Melestarikan budaya feodal alias perbudakan,” ujar warganet lainnya. Ada juga yang mengaitkan hal ini dengan adab yang keliru. “Mereka bilang ini adab, tapi kayak manner Belanda ngasih makan pribumi,” tulis salah satu komentar.
Selain itu, beberapa netizen menyandingkan video ini dengan cuplikan animasi sejarah di mana penjajah Belanda melempar uang kepada pribumi, yang harus menerimanya sambil berjongkok. “Ini (penjajah) berkuasa karena ekonomi dan militer, yang satunya berkuasa modal jualan agama,” sindir seorang netizen. “Cara Belanda diikuti habib-habib sekarang,” tambah netizen lain.
Pihak Pondok Pesantren Ora Aji maupun Gus Miftah sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik ini. Meski demikian, video tersebut terus menjadi perbincangan hangat, memicu diskusi lebih luas tentang sistem pendidikan dan pola interaksi di beberapa pesantren di Indonesia