SELAMAT! Titiek Soeharto Mantan Istri Presiden Prabowo Subianto Dianugerahi Gelar 'Ibunda Guru Indonesia' oleh PGRI dalam Peringatan Hari Guru Nasional
Titiek-Instagram-
SELAMAT! Titiek Soeharto Mantan Istri Presiden Prabowo Subianto Dianugerahi Gelar 'Ibunda Guru Indonesia' oleh PGRI dalam Peringatan Hari Guru Nasional
Titiek Soeharto Diberi Gelar “Ibunda Guru Indonesia” pada Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI
Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI yang digelar di Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024, kali ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam. Acara yang berlangsung megah dan penuh haru ini berhasil menarik perhatian ribuan guru, tenaga kependidikan, serta dosen dari seluruh penjuru tanah air. Tak hanya itu, sejumlah tokoh penting juga turut hadir memeriahkan acara, menjadikannya sebagai momen yang tak terlupakan.
Ribuan Peserta dan Kehadiran Tokoh-Tokoh Nasional
Acara yang mengusung tema "Guru Bermutu, Indonesia Maju dan Guru Hebat, Indonesia Kuat" ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan, hadir sebagai tamu kehormatan. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menambah kemegahan acara, yang tidak hanya berfungsi sebagai seremoni, tetapi juga sebagai refleksi bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya peran guru dalam kemajuan bangsa. Di tengah perayaan tersebut, sorotan utama jelas tertuju pada sosok Titiek Soeharto, yang pada kesempatan itu dianugerahi gelar "Ibunda Guru Indonesia".
Titiek Soeharto: Ibunda Guru Indonesia yang Menginspirasi
Titiek Soeharto, yang dikenal luas sebagai tokoh yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia pendidikan, mendapatkan penghargaan yang sangat berarti ini. Saat menerima gelar tersebut, Titiek terlihat menahan haru namun tetap tersenyum penuh kebanggaan. Dalam sambutannya yang menyentuh hati, ia mengatakan, "Tanpa guru, kita semua tidak akan bisa berada di tempat seperti sekarang. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang rela mengabdikan diri demi mencerdaskan bangsa."
Kata-katanya yang sederhana namun penuh makna itu menggugah semua yang hadir, menyadarkan kita bahwa peran guru tidak ternilai. Meskipun banyak di antara mereka yang bekerja dengan keterbatasan, semangat mereka dalam mendidik tak pernah padam. Hal ini menjadi sebuah pengingat bahwa di balik setiap kesuksesan bangsa, ada tangan-tangan guru yang bekerja keras tanpa mengharapkan imbalan.