Pratama Budi Anak Siapa? Inilah Biodata Pacar Lady Aurellia Pramesti yang Terseret Kasus Penganiayaan Koas FK Unsri di Palembang, Benarkah Bukan Orang Biasa?
Lady-Instagram-
Pratama Budi Anak Siapa? Inilah Biodata Pacar Lady Aurellia Pramesti yang Terseret Kasus Penganiayaan Koas FK Unsri di Palembang, Benarkah Bukan Orang Biasa?
Profil Tampang Pratama Budi Sosok Pacar Lady Aurellia Pramesti yang Terseret Kasus Penganiayaan Koas FK Unsri di Palembang, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
Siapa Pratama Budi? Pacar Lady Aurellia Pramesti yang Terseret Kasus Penganiayaan Koas FK Unsri di Palembang
Lady Aurellia Pramesti dan Pratama Budi Jadi Sorotan Publik Setelah Insiden Pemukulan di Palembang
Nama Lady Aurellia Pramesti tengah ramai diperbincangkan di media sosial setelah insiden kekerasan yang melibatkan sopir keluarganya dan seorang dokter koas bernama Luthfi di Palembang. Kejadian tersebut memicu banyak kecaman dari warganet, yang kemudian menyoroti berbagai aspek kehidupan pribadi Lady, termasuk hubungan asmara yang dijalani dengan kekasihnya, Pratama Budi.
Dukungan Pratama Budi yang Menuai Kontroversi
Di tengah kecaman yang menyeruak, Pratama Budi, kekasih Lady Aurellia, tampak memberikan dukungan untuknya melalui akun Instagram Story miliknya. Dalam unggahannya, Pratama membagikan foto bersama Lady dengan tulisan semangat, "Semangat sayang! @aureelady". Unggahan tersebut seakan ingin memberikan semangat kepada Lady di tengah situasi yang sulit.
Namun, bukan dukungan yang didapatkan, malah komentar negatif yang datang dari para netizen. Banyak yang menganggap bahwa dukungan Pratama tidak tepat waktu, karena insiden pemukulan yang melibatkan sopir keluarga Lady dianggap sebagai akibat dari tindakannya. Beberapa warganet bahkan mengecam Pratama dengan komentar yang menyindir, seperti "Yah, nonaktif, nggak asik wkwkwk. Baru mau silaturahmi ke akunnya" dan "Apanya yang disemangatin, kocak. Semangat gebugin orang?"
Reaksi tersebut menunjukkan bahwa banyak netizen yang tidak setuju dengan cara Pratama menunjukkan dukungannya, karena mereka menilai insiden tersebut sebagai bentuk kekerasan yang tak pantas untuk dibenarkan.