Penyebab Hancurnya Rezim Bashar Al Assad Ternyata Bukan Hal yang Mengejutkan
Bashar Al Asshad--
2. Gagalnya Reformasi Politik
Selama bertahun-tahun, Bashar al-Assad menggambarkan perang sipil sebagai upaya melawan terorisme, sembari menghambat setiap inisiatif damai yang bertujuan mereformasi sistem politik di Suriah.
Analis juga mencatat bahwa Tentara Suriah yang mayoritas terdiri atas wajib militer tidak termotivasi untuk bertahan di bawah rezim yang gagal memenuhi kebutuhan mereka. “Wajib militer sering tidak dibayar atau diberi kompensasi yang layak, sehingga desersi menjadi hal yang tak terhindarkan,” kata Dorsey.
3. Kekurangan Dana di Damaskus
Joshua Landis, direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, menjelaskan bahwa kekurangan dana menjadi pukulan telak bagi rezim Assad. Ketidakmampuan untuk membayar tentara menyebabkan runtuhnya loyalitas militer.
“Suriah berada di bawah berbagai sanksi internasional, dengan AS menguasai sebagian besar sumber daya minyak dan gasnya,” tambah Landis. Serangan Israel yang konsisten terhadap infrastruktur militer juga memperburuk situasi.
4. Hilangnya Sekutu Internal
Menurut Landis, Assad semakin kehilangan dukungan dari sekutu di dalam negeri, sementara kelompok pemberontak berhasil beradaptasi dan memperkuat posisi mereka.
“Pertanyaan utama sekarang adalah seberapa damai transisi ini akan berlangsung, mengingat risiko kekacauan seperti yang terjadi di Irak setelah invasi AS,” jelasnya.
5. Kegagalan Strategi Pertahanan
Elias Hanna, analis militer, menyoroti kegagalan Suriah dalam mempertahankan garis pertahanan yang efektif. Ia mencatat pasukan Suriah sering kali hanya melakukan “penempatan ulang” tanpa strategi bertahan yang jelas.
“Tidak ada yang menyangka Tentara Suriah akan menjadi selemah ini,” kata Hanna, seraya mempertanyakan keberadaan Divisi Keempat yang dipimpin oleh saudara laki-laki Bashar, Maher al-Assad.
Kesimpulan
Kejatuhan Bashar al-Assad mencerminkan kegagalan kolektif dalam mempertahankan stabilitas politik, ekonomi, dan militer di Suriah. Meski didukung sekutu besar seperti Rusia dan Iran, lemahnya fondasi internal menjadi alasan utama keruntuhan ini. Dunia kini menantikan bagaimana transisi kekuasaan di Suriah akan berjalan dan dampaknya bagi kawasan Timur Tengah.