Gus Miftah Resmi Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, Warganet Ramai Usulkan Gus Baha dan Gus Fathur Rozi Sebagai Pengganti

Gus Miftah Resmi Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, Warganet Ramai Usulkan Gus Baha dan Gus Fathur Rozi Sebagai Pengganti

Gus miftah-Instagram-

Gus Miftah Resmi Mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, Warganet Ramai Usulkan Gus Baha dan Gus Fathur Rozi Sebagai Pengganti

Siapa Pengganti Miftah Maulana Habiburrahman Resmi Mengundurkan Diri dari Jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden?


Miftah Maulana Habiburrahman, yang akrab dikenal sebagai Gus Miftah, telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, di tengah sorotan publik atas video yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Video Viral yang Jadi Sorotan

Keputusan Gus Miftah untuk mundur tidak lepas dari kontroversi yang muncul akibat sebuah video viral. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat melontarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas kepada seorang penjual es teh. Peristiwa itu terjadi saat ia mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah.

Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, memicu perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak yang mempertanyakan tindakannya, sementara yang lain menyayangkan kejadian tersebut. Kontroversi ini menjadi salah satu alasan di balik pengunduran diri Gus Miftah dari jabatannya.
Warganet Usulkan Pengganti Gus Miftah



Setelah pengunduran diri Gus Miftah, warganet mulai ramai membahas siapa yang pantas menggantikannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Sejumlah nama tokoh agama muncul dalam perbincangan, dengan usulan utama datang dari berbagai pengguna media sosial.

Salah satu nama yang diusulkan adalah Habib Rizieq Shihab (IBHRS), tokoh ulama yang dikenal luas di Indonesia. Akun X @03_nakula menjadi salah satu yang mengemukakan ide tersebut, menulis, "Saya sih berharap Pak Prabowo tunjuk Habib Rizieq Shihab sebagai utusan khusus presiden bidang Kerukunan Beragama."

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya