Ukuran Tengkorak yang Besar Jadi Salah Satu Ciri Homo Juluensis, Spesies Manusia Purba yang Baru Ditemukan di Tiongkok
mayat-soumen82hazra/pixabay-
Ukuran Tengkorak yang Besar Jadi Salah Satu Ciri Homo Juluensis, Spesies Manusia Purba yang Baru Ditemukan di Tiongkok
Apa itu Homo Juluensis? Spesies Manusia Purba yang Baru Ditemukan di Tiongkok
Penemuan Homo Juluensis: Menguak Jejak Spesies Manusia Purba Baru di Tiongkok
Dunia arkeologi dan antropologi kembali dikejutkan oleh temuan luar biasa dari Tiongkok. Para peneliti berhasil mengidentifikasi spesies manusia purba baru yang diberi nama Homo juluensis. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman tentang evolusi manusia, terutama karena spesies ini diklaim memiliki kedekatan dengan Homo sapiens, nenek moyang manusia modern saat ini.
Jejak Evolusi Manusia: Lebih dari yang Selama Ini Diketahui
Sebelumnya, publik hanya mengenal beberapa spesies manusia purba seperti Homo erectus, Homo neanderthalensis, dan Homo wajakensis. Homo sapiens sendiri telah lama dianggap sebagai bentuk paling mirip dengan manusia modern. Namun, Homo juluensis kini memberikan sudut pandang baru dalam perjalanan evolusi tersebut.
Homo juluensis ditemukan berkat pengembangan penelitian yang dimulai sejak tahun 1970-an. Spesies ini diperkirakan hidup pada zaman yang sama dengan Neanderthal dan Homo sapiens, sekitar 120.000 tahun yang lalu. Meski demikian, Homo juluensis memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari spesies manusia purba lainnya.
Ciri-Ciri Khas Homo Juluensis
Berikut adalah beberapa karakteristik spesifik Homo juluensis berdasarkan hasil penelitian:
1. Ukuran Tengkorak yang Besar
Homo juluensis memiliki ukuran tengkorak yang lebih besar dibandingkan manusia modern. Hal ini menunjukkan bahwa otak mereka juga lebih besar. Namun, ukuran otak yang besar ini tidak serta-merta membuat mereka lebih cerdas.
2. Tingkat Kecerdasan yang Relatif Rendah
Menurut Profesor Christopher Bae dari Universitas Hawaii di Manoa, ukuran otak Homo juluensis tidak menjamin tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Spesies ini diperkirakan masih jauh di bawah manusia modern dalam hal kemampuan berpikir dan beradaptasi.