Profil Tampang Jimmy Sugito Putra Saksi Paslon Pilkada 2024 yang jadi Korban Tewas Akibat Aksi Carok di Ketapang Sampang Madura, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
ilustrasi-waldryano-
Dalam praktiknya, carok dilakukan dengan dua cara, yakni ngongai dan nyelep:
Ngongai adalah bentuk pertarungan terbuka di mana kedua belah pihak saling berhadapan untuk menyelesaikan konflik secara langsung.
Nyelep, di sisi lain, dilakukan secara diam-diam atau melalui serangan mendadak.
Kedua cara ini menunjukkan bagaimana carok bukan sekadar aksi kekerasan, melainkan juga ritual dengan aturan tersendiri.
Balas Dendam sebagai Prinsip Hidup
Salah satu nilai yang mendasari carok adalah prinsip "membalas sesuatu dengan setimpal". Jika seorang anggota keluarga terbunuh dalam sebuah carok, keluarga yang ditinggalkan kerap merasa wajib untuk membalas dendam. Tradisi ini bahkan melibatkan simbolis, di mana pemenang carok menyimpan senjata atau pakaian lawannya yang tewas. Barang-barang ini kemudian diwariskan kepada keluarga korban sebagai "pengingat" untuk melanjutkan dendam.
Carok sebagai Jalan Terakhir
Dalam masyarakat Madura, carok bukanlah solusi yang diambil dengan mudah. Sebelum sampai pada tahap ini, pihak yang bersengketa biasanya mengupayakan musyawarah terlebih dahulu. Hanya jika tidak ditemukan jalan keluar, carok dijadikan opsi terakhir. Meski begitu, tradisi ini sering kali dianggap mencoreng wajah hukum modern karena lebih mengedepankan kekerasan daripada penyelesaian damai.
Carok dan Politik: Kombinasi Berbahaya
Keterkaitan carok dengan kasus politik, seperti yang menimpa Jimmy Sugito Putra, menambah dimensi baru terhadap tradisi ini. Banyak pihak menduga bahwa persaingan politik yang semakin panas menjelang Pilkada 2024 memicu kembali praktik carok di masyarakat. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga integritas dan perdamaian dalam proses demokrasi.