2 Video Lydia Onic Viral dengan Durasi 9 dan 12 Menit No Sensor Asli di Mediafire, Begini Klarifikasinya
Lydia-Instagram-
Sejumlah akun pengguna TikTok menambahkan deskripsi dramatis pada video tersebut, seperti:
"Kirain cuma bercanda doang, ternyata beneran (kasihan sudah kesebar luas videonya)."
Beragam reaksi pun muncul, mulai dari simpati hingga keraguan tentang keaslian video. Sebagian netizen menganggap video tersebut adalah momen emosional Lydia terkait masalah pribadi, sementara yang lain menduga bahwa video ini hanya rekayasa belaka tanpa maksud yang jelas.
Spekulasi dan Rumor di Kalangan Netizen
Banyak pihak menduga bahwa video ini mengandung konten yang kontroversial, namun setelah ditelusuri lebih lanjut, belum ada bukti nyata yang mendukung dugaan tersebut. Video yang tersebar kebanyakan menampilkan Lydia menangis, tetapi tidak menjelaskan alasan di balik tangisannya. Ada yang menduga bahwa air mata Lydia tersebut disebabkan oleh masalah pribadi, seperti konflik asmara atau permasalahan dengan teman dekatnya.
Namun, keadaan ini tampaknya dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menyebarkan rumor yang tidak bertanggung jawab. Beberapa pengguna media sosial bahkan menambahkan narasi negatif untuk menambah daya tarik video tersebut. Hal ini tentu menimbulkan kesalahpahaman di kalangan netizen, yang sebagian besar tertarik untuk mengetahui "kebenaran" di balik video viral tersebut.
Tanggapan Netizen di Media Sosial
Fenomena ini juga memunculkan beragam tanggapan dari netizen. Beberapa komentar yang ditemukan di media sosial antara lain:
"Faisalkum: Gw udah nonton ji beneran coy wkwkw ????"
"skidipapap: bjir aku ada cuy"
"produk gagal_: ????????????"
"Frezzzy · Creator: Yang belum liat asli nya ada di bio frofile gw"
"Lenzz: Makanya jadi cewek jangan offside ????"
Komentar-komentar ini mencerminkan respons yang beragam, mulai dari mereka yang percaya bahwa video tersebut asli hingga yang skeptis dan menganggap bahwa video ini adalah hasil manipulasi. Tidak sedikit yang terjebak oleh link-link yang dibagikan di kolom komentar, yang pada kenyataannya hanya mengarahkan pengguna ke situs spam atau iklan yang tidak relevan.