Siapa Istri dan Anak Syakir Sulaiman? Eks Pemain Timnas U-23 yang Kini Terjerat Kasus Narkoba, Benarkah Belum Memikah Sejak Putus dengan Prisenter Putri Viola?
Syakir-Instagram-
Prestasi dan Momen Puncak Karier
Puncak karier Syakir terjadi pada tahun 2013, ketika ia dianugerahi gelar Pemain Muda Terbaik di Liga Super Indonesia. Saat itu, ia membela Sriwijaya FC, salah satu klub besar di Indonesia. Kemampuannya di lapangan mengundang perhatian berbagai pihak, hingga pada tahun yang sama, ia berkesempatan untuk menjalani trial di klub Jepang, Ventforet Kofu. Selama satu minggu, Syakir berlatih bersama klub Jepang tersebut, namun sayangnya kesempatan untuk bermain di luar negeri tidak berlanjut.
Kiprah di Timnas Indonesia U-23
Prestasi cemerlang bersama Sriwijaya FC mengantarkan Syakir masuk ke skuad Timnas Indonesia U-23. Ia turut memperkuat Timnas dalam ajang Asian Games 2014, yang digelar di Incheon, Korea Selatan. Dalam turnamen tersebut, Indonesia tergabung di Grup E bersama Thailand, Maladewa, dan Timor Leste, dan berhasil lolos ke babak gugur. Sayangnya, langkah Indonesia terhenti di perempat final setelah kalah 1-4 dari Korea Utara, yang saat itu tampil kuat dan disiplin.
Bersama Garuda Muda, Syakir mencatatkan enam penampilan atau caps. Pengalamannya di level internasional ini semakin mengukuhkan namanya sebagai pemain muda potensial Indonesia kala itu.
Karier yang Terhenti di Tengah Jalan
Setelah Asian Games 2014, karier Syakir Sulaiman perlahan mengalami penurunan. Ia sempat bergabung dengan beberapa klub lokal, namun tidak ada lagi prestasi mencolok yang tercatat dalam perjalanannya di dunia sepak bola. Hingga akhirnya, ia terakhir kali tercatat memperkuat Aceh United sebelum kabar kasus narkoba ini mencuat.
Penangkapan Syakir atas kepemilikan ribuan butir tramadol dan heximer menjadi pukulan besar, baik bagi dirinya maupun dunia sepak bola Indonesia. Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa Syakir kini harus menghadapi proses hukum yang serius, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kasus ini juga membuka mata banyak pihak akan pentingnya pengawasan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan atlet yang sering kali menjadi panutan bagi generasi muda.