Siapa Suami dan Anak Julia Rimba? TikToker yang Viral Usai Dituduh Buku Karyanya Hasil ChatGPT, Benarkah Bule yang Tinggal di Bali?

Siapa Suami dan Anak Julia Rimba? TikToker yang Viral Usai Dituduh Buku Karyanya Hasil ChatGPT, Benarkah Bule yang Tinggal di Bali?

Julia-Instagram-

Tidak hanya menyampaikan kekecewaannya, pembeli ini juga mengajukan permintaan pengembalian uang atas buku yang telah ia beli. Kejadian ini segera menarik perhatian banyak netizen yang ikut mempertanyakan keaslian dan etika di balik penerbitan buku tersebut.

Respons Julia Rimba: Klarifikasi dan Pengembalian Dana


Menanggapi kontroversi yang semakin besar, Julia langsung merespons dengan memberikan klarifikasi. Dalam video yang diunggah pada Sabtu, 26 Oktober 2024, ia menjelaskan latar belakang penggunaan ChatGPT sebagai alat bantu dalam penulisan bukunya. Julia mengakui bahwa ia memang memanfaatkan ChatGPT, tetapi bukan untuk menghasilkan isi buku secara penuh, melainkan untuk memperbaiki tata bahasa dan melakukan penyuntingan karena ia tidak memiliki akses ke editor profesional.

“Aku menggunakan AI ChatGPT untuk edit buku, karena memang aku nggak punya editor. Aku sudah dua kali tertipu oleh editor, jadi aku berpikir kenapa nggak menggunakan teknologi AI ini sebagai alternatif,” jelas Julia.

Menurut Julia, tujuan utama penggunaan ChatGPT adalah untuk membuat bahasa dalam bukunya lebih mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan. “Memang aku edit di sana (ChatGPT), supaya bahasanya bisa diterima ke semua kalangan, karena aku juga bukan penulis sejati yang paham betul bagaimana tata bahasa yang baik dan benar,” tambahnya.




×

Reaksi Publik dan Batasan Etika Penggunaan AI dalam Penerbitan

Klarifikasi Julia ini mendapat tanggapan beragam dari warganet. Ada yang mendukung langkah Julia memanfaatkan teknologi sebagai alternatif di tengah keterbatasannya, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan aspek etika dalam penggunaan AI untuk penulisan buku. Beberapa netizen merasa bahwa penggunaan AI dalam penerbitan buku sebaiknya dilakukan secara transparan, agar pembaca mengetahui proses kreatif di balik karya tersebut.

Di sisi lain, dukungan juga datang dari pengguna media sosial yang menilai bahwa penggunaan ChatGPT sebagai alat bantu penyuntingan adalah hal wajar, terutama bagi penulis independen yang menghadapi kendala dalam mendapatkan jasa editor profesional.

Baca juga: Biodata Profil Julia Rimba TikToker yang Viral Usai Dituduh Buku Karyanya Hasil ChatGPT, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya