Profil Tampang Tuffahati Ulayyah Presiden BEM FISIP Unair yang Kini Dibekukan Usai Pasang Karangan Bunga Satire Hina Prabowo-Gibran, Lengkap: Umur, Agama dan IG
Tuffa-Instagram-
Rencananya, pada Senin, 28 Oktober 2024, pihak Dekanat akan menggelar pertemuan dengan perwakilan BEM FISIP untuk membahas lebih lanjut permasalahan ini. "Senin besok [kami akan memberikan pernyataan kepada media] setelah pertemuan dengan BEM," ujar Bagong di Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 27 Oktober 2024. Bagong pun memilih untuk tidak mengomentari lebih lanjut terkait satire dalam karangan bunga tersebut maupun alasan pembekuan BEM.
Tanggapan Tuffahati Ulayyah, Presiden BEM FISIP Unair
Di sisi lain, Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, menyampaikan bahwa karangan bunga tersebut dibuat sebagai bentuk ekspresi kekecewaan mahasiswa terhadap situasi Pemilu 2024. Tuffa, panggilan akrabnya, menjelaskan dalam keterangan tertulisnya bahwa karangan bunga itu bertujuan mengungkapkan “selamat” untuk Presiden dan Wakil Presiden terpilih dengan nada satire.
Di dalam karangan bunga tersebut, terdapat pesan bertuliskan, "Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi." Pesan tersebut diikuti dengan foto Prabowo dan Gibran, di mana foto Prabowo disertai tulisan "Ketua Tim Mawar," sedangkan di bawah foto Gibran tertulis "Admin Fufufafa". Tidak hanya itu, nama "Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)" juga tercantum sebagai pengirim dalam karangan bunga.
Karangan bunga ini didesain dengan dominasi warna hitam, tambahan gambar api berwarna merah, dan hiasan laba-laba serta sarangnya, menambah kesan satir dan provokatif yang ingin disampaikan. Sebelum pembekuan terjadi, karangan bunga ini sempat dipajang di Taman Barat FISIP Unair.
Viral di Media Sosial dan Pemanggilan oleh Komisi Etik
Pemasangan karangan bunga ini pun menjadi sorotan. Karena ditempatkan di lokasi strategis yang kerap dilewati warga kampus, karangan bunga tersebut menjadi viral di media sosial, khususnya di platform X dan TikTok. Pada Kamis, 24 Oktober 2024, Komisi Etik Fakultas pun segera memanggil BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait karangan bunga tersebut.