Yusril Ihza Mahendra Jadi Sorotan Publik Usai Dilantik Menko, Pernyataannya Terkait Peristiwa 1998 Picu Kontroversi
Yusril-Instagram-
Yusril Ihza Mahendra Jadi Sorotan Publik Usai Dilantik Menko, Pernyataannya Terkait Peristiwa 1998 Picu Kontroversi
Nama Yusril Ihza Mahendra kembali mencuat di tengah publik setelah dirinya resmi dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan. Jabatan barunya ini membawa perhatian, namun bukan hanya karena perannya, melainkan juga pernyataannya yang mengundang perdebatan.
Belum genap sehari dilantik sebagai Menko, Yusril Ihza Mahendra langsung menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform, termasuk media sosial. Pernyataannya terkait peristiwa kelam tahun 1998 memicu reaksi beragam dari masyarakat, terutama karena dianggap mengesampingkan pentingnya penelusuran lebih lanjut terhadap pelanggaran HAM di masa lalu.
Yusril menyatakan bahwa masyarakat tidak seharusnya terus melihat ke masa lalu, terutama terkait tragedi 1998 yang menurutnya tidak termasuk kategori pelanggaran HAM berat. Ia berpendapat bahwa pelanggaran HAM berat seperti genosida dan ethnic cleansing lebih relevan dengan peristiwa yang terjadi pada awal kemerdekaan Indonesia. Menurut Yusril, mengungkap peristiwa-peristiwa lama sudah menjadi sangat sulit, terutama karena bukti-bukti yang mungkin telah hilang seiring berjalannya waktu.