Siapa Muhadkly Acho? Komika yang Dihujat Natizen Akibat Sindir Timnas di Twitter Kini Berujung Film Agak Lain 2 Terancam Diboikot
Acho-Instagram-
Perjalanan Karier Muhadkly Acho: Dari Komika hingga Sutradara
Muhadkly Makkatutu Temmalengkang, atau lebih dikenal dengan nama panggung Muhadkly Acho, merupakan salah satu komika yang berhasil menapaki karier gemilang di industri hiburan Indonesia. Lahir di Jakarta pada 16 Oktober 1983, Acho kini berusia hampir 41 tahun. Perjalanan kariernya di dunia komedi bermula dari komunitas Stand Up Indo, sebuah wadah bagi para pelawak tunggal di Indonesia. Lewat komunitas ini, Acho berhasil menarik perhatian khalayak dan mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara televisi Stand Up Comedy Show pada tahun 2011.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan komedinya semakin diakui publik. Tidak hanya piawai di atas panggung, Acho juga mulai merambah ke dunia akting dan perfilman. Ia telah terlibat dalam beberapa film besar, meskipun perannya sering kali sebagai figuran. Beberapa judul film yang pernah ia bintangi antara lain Surga yang Tak Dirindukan 2, Gara-Gara Warisan, dan Ngeri-Ngeri Sedap. Meskipun perannya tidak selalu besar, kehadiran Acho dalam film-film tersebut menunjukkan fleksibilitasnya dalam dunia hiburan.
Namun, tidak hanya puas dengan kariernya sebagai komika dan aktor, Acho juga memperluas kreasinya sebagai penulis skenario dan sutradara. Salah satu karya terbarunya sebagai sutradara adalah serial web Induk Gajah, yang mendapat tanggapan positif dari penonton. Selain itu, ia juga menulis skenario untuk film Agak Laen, yang semakin mengukuhkan dirinya sebagai kreator yang serba bisa.
Kontroversi dan Klarifikasi
Sebagai seorang figur publik, terutama di dunia komedi, Acho tentu tidak lepas dari kontroversi. Komentar-komentarnya yang sering kali menohok dan penuh sindiran kerap menjadi sorotan. Namun, dalam kasus cuitannya yang dianggap menyinggung Timnas Indonesia, Acho dengan tegas menyatakan bahwa hal tersebut tidak berkaitan langsung dengan tim sepak bola nasional. Dalam klarifikasinya, ia mengaku bahwa cuitannya hanyalah refleksi dari situasi umum di mana seseorang yang sering berbuat tidak adil akhirnya merasakan ketidakadilan.
Meski sudah memberikan penjelasan, banyak warganet yang tetap memperdebatkan maksud dari cuitan tersebut. Ada yang mendukung Acho dengan alasan bahwa sebagai komika, ia berhak menyampaikan kritik sosial lewat humornya. Namun, tak sedikit pula yang merasa bahwa sebagai publik figur, Acho seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan opini, terutama terkait isu sensitif seperti prestasi tim nasional.