Sejarah dan Arti Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Jatuh pada 24 September 2024 Lengkap dengan Link Twibbon
bali-DEZALB-
Sejarah dan Arti Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Jatuh pada 24 September 2024 Lengkap dengan Link Twibbon
Raya Galungan dan Kuningan itu Apa? Berikut Sejarah, Arti dan Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya dalam Bahasa Bali yang Viral Buta Status WA
Perayaan Suci Galungan dan Kuningan: Makna Kemenangan Dharma bagi Umat Hindu di Bali
Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan momen yang sangat bermakna bagi umat Hindu di Bali. Perayaan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan). Setiap tahun, Galungan diperingati dengan penuh khidmat dan menjadi hari penting dalam kalender umat Hindu di Bali. Tahun ini, Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 25 September 2024, dan Pemprov Bali telah menetapkan Galungan sebagai hari libur resmi untuk memberikan kesempatan kepada umat Hindu melaksanakan perayaan ini dengan khusyuk.
Makna Galungan dalam Budaya Bali
Menurut Kementerian Keuangan melalui situs resminya, Hari Raya Galungan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali. Perayaan ini bertujuan untuk menyatukan kekuatan rohani, serta membantu umat Hindu mencapai ketenangan pikiran dan kedamaian hati. Melalui rangkaian ritual dan doa, umat Hindu di Bali memperingati kemenangan kebaikan atas kejahatan, serta memperkuat hubungan mereka dengan Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Nama "Galungan" sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "bertarung" atau "kemenangan." Meski di Jawa perayaan ini disebut Wuku Galungan, sedangkan di Bali dikenal sebagai Wuku Dungulan, keduanya memiliki makna yang sama, yaitu merayakan momen kemenangan. Dalam kalender wuku Bali, Galungan jatuh pada wuku kesebelas, yang juga merupakan momen yang sangat dinantikan umat Hindu di Bali.