10 Penjelasan Ending Film Hellboy berjudul Hellboy: The Crooked Man (2024) Dibintangi Jack Kesy denga Plot Twist yang Menuju Jalan untuk Season 5
Hellboy-Instagram-
Dalam film ini, Hellboy terdampar di daerah pegunungan Appalachia, Amerika Serikat bagian timur. Daerah ini dikenal di dunia nyata sebagai tempat yang menyimpan banyak legenda dan cerita horor, mulai dari bigfoot hingga manusia serigala. Para penggemar cerita supernatural pasti sudah tak asing lagi dengan reputasi misterius Pegunungan Appalachia ini. Hal ini memberikan latar yang sangat menarik dan atmosfer mistis bagi petualangan Hellboy kali ini.
Di tengah perjalanan, Hellboy tidak sendirian. Ia ditemani oleh Bobbie Jo Song, seorang wanita pemberani yang diperankan oleh Adeline Rudolph. Keduanya kemudian dihadapkan dengan ancaman dari sosok iblis jahat bernama The Crooked Man, diperankan oleh Martin Bassindale. The Crooked Man bukanlah musuh biasa; ia menguasai wilayah Appalachia dengan kekuatan gelap yang mempengaruhi banyak penduduk setempat, mengubah mereka menjadi penyihir hitam yang loyal kepadanya.
Untuk mengungkap misteri dan menghentikan kekuasaan The Crooked Man, Hellboy dan Bobbie Jo bekerja sama dengan seorang pria lokal bernama Tom Ferrel, yang diperankan oleh Jefferson White. Tom memiliki pengetahuan mendalam tentang The Crooked Man dan kegelapan yang menyelimuti Appalachia. Bersama-sama, mereka harus bertarung mati-matian untuk menghentikan ancaman yang semakin besar di wilayah tersebut.
Cerita dalam film ini menggunakan pendekatan khas komik Amerika, yang divisualisasikan dengan apik ke dalam format film. Alur cerita yang bergerak cepat dan babak-babak yang dirancang seperti pembagian dalam komik menjadikan Hellboy: The Crooked Man memiliki daya tarik tersendiri. Keunikan film ini terletak pada keterlibatan langsung sang kreator Hellboy, Mike Mignola, yang ikut terlibat dalam penulisan naskah. Hal ini membuat film terasa seperti menonton komik yang dihidupkan di layar lebar.
Struktur filmnya dibagi menjadi beberapa babak yang membuat penonton seolah sedang membuka halaman demi halaman komik. Setiap adegan dan karakter hadir tanpa perlu latar belakang yang terlalu panjang, cukup dengan beberapa kalimat yang langsung mewakili esensi keberadaan mereka di dalam cerita. Pendekatan ini menambah kesan bahwa penonton sedang menikmati alur yang terus bergerak maju tanpa hambatan, menjadikan pengalaman menonton semakin intens.