September Hitam Artinya Apa? Simak Sejarah Seruan Aksi Demonstrasi Menolak Lupa Soal Pelanggaran HAM yang Diperingati Setiap Tanggal 24 September

September Hitam Artinya Apa? Simak Sejarah Seruan Aksi Demonstrasi Menolak Lupa Soal Pelanggaran HAM yang Diperingati Setiap Tanggal 24 September

tanda tanya-pixabay-

Apa Itu September Hitam?

Secara lebih mendalam, Yudie juga menjelaskan makna di balik peringatan September Hitam. "Menolak Lupa!" serunya, merujuk pada serangkaian tragedi kelam yang pernah terjadi di Indonesia, seperti tragedi 1965-1966, peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984, tragedi Semanggi II tahun 1999, pembunuhan Munir Said Thalib pada tahun 2004, hingga aksi brutal aparat saat mengamankan aksi Reformasi Dikorupsi pada tahun 2019.


Menurut Yudie, semua peristiwa tersebut adalah contoh nyata dari pelanggaran HAM yang hingga kini masih belum mendapatkan keadilan bagi para korban maupun keluarganya. Ia menegaskan pentingnya untuk terus mengingat tragedi-tragedi tersebut agar generasi penerus tidak lupa akan sejarah kelam bangsa ini.

Mengapa September Hitam Penting?

Dilansir dari situs resmi Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia), September Hitam adalah sebuah momentum untuk mengingatkan negara akan tanggung jawabnya dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Peringatan ini juga menjadi pengingat utang pemerintah kepada keluarga korban, yang hingga kini masih menantikan keadilan yang belum terwujud.




×

Lebih dari sekadar aksi simbolis, September Hitam menjadi ajang refleksi bagi masyarakat Indonesia untuk menegakkan HAM di Republik ini. Meskipun sudah banyak upaya dilakukan, HAM di Indonesia belum bisa dikatakan tegak sepenuhnya. Banyak kasus pelanggaran yang masih menjadi misteri dan belum mendapatkan penyelesaian yang memuaskan, baik dari sisi hukum maupun moral.

Refleksi Bersama untuk Keadilan

Peringatan September Hitam juga menjadi panggilan bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya pemerintah, untuk terus berjuang dalam menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM yang masih membekas dalam sejarah. Setiap tragedi yang terjadi membawa luka mendalam bagi bangsa ini, dan upaya untuk menutup luka tersebut harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan.

Aksi-aksi seperti yang digelar di Yogyakarta ini tidak hanya penting sebagai simbol peringatan, tetapi juga sebagai dorongan agar pemerintah tidak abai terhadap hak asasi setiap warganya. Refleksi bersama ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran kolektif untuk terus memperjuangkan tegaknya HAM di Indonesia.

Baca juga: BACA Komik To Whom It No Longer Concerns Chapter 22 Bahasa Indonesia, Tinggal Klik Link Legal Lengkap Sinopsis Manhwa Terbaru

Menjaga Ingatan, Menuntut Keadilan

Dengan terus merawat ingatan melalui aksi-aksi seperti September Hitam, masyarakat Indonesia diingatkan bahwa keadilan adalah hak yang harus diperjuangkan, bukan hanya untuk para korban, tetapi juga untuk generasi mendatang. Peringatan ini menjadi bentuk perlawanan terhadap lupa, agar pelanggaran HAM tidak lagi terulang di masa depan.

September Hitam adalah pengingat bahwa meskipun waktu terus berlalu, luka dari pelanggaran HAM tidak akan sembuh begitu saja tanpa ada penyelesaian yang adil. Melalui aksi damai dan refleksi ini, diharapkan pemerintah semakin serius dalam menuntaskan kasus-kasus tersebut dan memberikan keadilan yang layak bagi para korban dan keluarganya.

Dengan demikian, September Hitam bukan hanya sekadar sebuah peringatan tahunan, tetapi juga sebuah seruan untuk bertindak, bagi seluruh pihak yang peduli akan tegaknya keadilan dan HAM di Indonesia.***

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya