Cherry Lai Owner Brandoville Studios Diduga Melakukan Kekerasan Terhadap Karyawan, Kini Buat Perusahaan Baru Usai Terindikasi Kabur
tanda tanya-qimono/pixabay-
Respons Publik dan Media Sosial
Dalam waktu singkat, cuitan dari akun @Bisher_d790 menarik perhatian banyak pengguna media sosial. Salah satu yang merespons adalah Adriandhy, seorang animator Indonesia, yang turut membagikan cuitan tersebut melalui akun media X miliknya. Keterlibatan Adriandhy dalam menyebarluaskan informasi ini turut memperkuat gelombang reaksi dari publik.
Beberapa mantan karyawan Brandoville Studios juga turut memberikan testimoni tentang pengalaman buruk mereka. Salah seorang mantan karyawan, yang dikenal dengan nama panggilan Karyawan C, membagikan kronologi perlakuan tidak layak yang diterimanya. Menurut cerita Karyawan C, ia dipaksa untuk menampar mukanya sendiri dan membenturkan kepalanya ke tembok sebagai bentuk hukuman. Bukti-bukti berupa tangkapan layar percakapan dengan Cherry Lai menunjukkan adanya permintaan agar Karyawan C menghukum dirinya sendiri.
Lebih mengejutkan lagi, Karyawan C mengungkapkan bahwa ia mengalami trauma berat akibat ancaman pembunuhan yang diterimanya dari Cherry Lai selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak psikologis yang dialami oleh para karyawan yang menjadi korban.
Penutupan Brandoville Studios dan Pembentukan Perusahaan Baru
Brandoville Studios, yang dikenal sebagai perusahaan pembuat artwork untuk game triple-A seperti The Last of Us Part 1, Final Fantasy VII Remake, dan Gears of War Five, resmi ditutup pada Agustus 2024. Penutupan studio ini memicu spekulasi mengenai langkah selanjutnya dari para pendirinya.
Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Ken Lai dan Cherry Lai telah mendirikan perusahaan baru yang bernama Lailai Studios. Perusahaan ini didirikan di Jakarta namun memiliki kantor pusat di Hong Kong. Keberadaan Lailai Studios ini menambah keraguan publik tentang masa depan dan integritas para pendiri Brandoville Studios.