Penyebab Kanker Ovarium seperti yang Diderita Shella Selpi Lizah Serta Pencegahan dan Cara Deteksi Dini
Shella Selpi--
Berikut adalah beberapa faktor penyebab kanker ovarium yang perlu diketahui:
-
Faktor Genetik: Kanker ovarium dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita dengan riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara memiliki risiko lebih tinggi. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, yang terkait dengan kanker payudara, juga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
-
Usia: Risiko kanker ovarium cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Mayoritas kasus ditemukan pada wanita di atas 50 tahun, terutama setelah menopause. Namun, kanker ovarium juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda.
-
Riwayat Menstruasi: Wanita yang mengalami menstruasi pertama kali pada usia dini (sebelum 12 tahun) atau menopause terlambat (setelah 52 tahun) berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Ini disebabkan oleh paparan hormon estrogen yang lebih lama selama hidup.
-
Penggunaan Terapi Hormon: Terapi hormon pasca-menopause, terutama yang hanya mengandung estrogen tanpa progesteron, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang risiko dan manfaat terapi hormon.
-
Riwayat Reproduksi: Wanita yang belum pernah hamil atau melahirkan anak pada usia yang lebih tua berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Sebaliknya, kehamilan dan menyusui dapat memberikan perlindungan terhadap kanker ovarium.
-
Endometriosis: Kondisi endometriosis, di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker ovarium, terutama tipe endometrioid dan clear cell.
-
Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Lemak tubuh berlebih dapat menyebabkan perubahan hormon yang meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker ovarium.
Pencegahan dan Deteksi Dini Walaupun tidak semua penyebab kanker ovarium dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko:
-
Konsultasi Genetik: Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium, tes genetik dapat membantu mengetahui apakah Anda membawa mutasi gen yang meningkatkan risiko.
-
Mengatur Berat Badan: Memelihara berat badan yang sehat melalui pola makan yang seimbang dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium.
-
Penggunaan Kontrasepsi Oral: Menggunakan pil KB dalam jangka waktu tertentu dapat menurunkan risiko kanker ovarium. Diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaannya.
-
Pantau Gejala: Jika mengalami gejala seperti perut kembung, nyeri panggul, atau perubahan dalam pola buang air kecil, segera lakukan pemeriksaan medis.