PROFIL Biodata Ismail Al-Ghoul Jurnalis Palestina yang Tewas Dibunuh Militer Israel di Gaza Utara, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram
wartawan-Engin_Akyurt-
Kronologi Serangan
Serangan tersebut terjadi di dekat rumah Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, yang hancur akibat serangan Israel. Menurut informasi awal, kedua wartawan tersebut berada di lokasi untuk melaporkan situasi terbaru dari rumah Haniyeh ketika mobil mereka dihantam oleh bom pada hari Rabu. Ismail Al-Ghoul dan Rami Al-Rifi diketahui mengenakan rompi media dan terdapat tanda pengenal di mobil mereka saat serangan terjadi.
Menurut laporan dari JatimNetwork.com yang mengutip sumber dari Palestine Chronicle, Ismail dan Rami terakhir kali berkomunikasi dengan redaksi sekitar 15 menit sebelum serangan. Ini menunjukkan bahwa mereka sedang dalam proses melaporkan informasi penting ketika tragedi tersebut terjadi.
Reaksi Internasional dan Akibat Serangan
Belum ada komentar resmi dari pihak Israel mengenai insiden ini. Israel sebelumnya telah membantah tuduhan bahwa mereka sengaja menargetkan jurnalis dalam konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza. Konflik ini telah menewaskan sedikitnya 39.445 orang, termasuk banyak anak-anak dan wanita.
Al-Jazeera melaporkan bahwa sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan sekelompok jurnalis yang berkumpul di luar rumah Haniyeh, yang menyebabkan beberapa jurnalis tewas. Ismail Al-Ghoul dan timnya, yang sedang menanggapi permintaan untuk mengevakuasi lokasi, menjadi korban saat mobil mereka dibom oleh pasukan Israel.
Kehilangan Pribadi dan Dampak Terhadap Media
Istri dan putri tunggal Ismail Al-Ghoul, yang terpaksa mengungsi ke Gaza tengah, belum bertemu dengannya selama hampir delapan bulan. Kehilangan ini menggambarkan betapa beratnya dampak konflik terhadap keluarga-keluarga Palestina yang terlibat.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengonfirmasi bahwa kematian Ismail Al-Ghoul dan Rami Al-Rifi menambah jumlah jurnalis yang tewas sejak 7 Oktober menjadi 165. Federasi Jurnalis Internasional mengecam penargetan jurnalis ini dan mendesak agar kekerasan terhadap awak media segera dihentikan. Mereka juga mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk segera memulai penyelidikan terhadap serangan ini.