Profil Hasan Nasbi yang Tangapi Program Makan Bergizi Gratis Rp 7500 per Anak

Profil Hasan Nasbi yang Tangapi Program Makan Bergizi Gratis Rp 7500 per Anak

makanan-pixabay-

Profil Hasan Nasbi yang Tangapi Program Makan Bergizi Gratis Rp 7500 per Anak

Berita mengenai program makan bergizi gratis atau makan siang gratis untuk anak-anak dengan anggaran hanya Rp7.500 per anak telah menimbulkan kontroversi.

Menurut Hasan Nasbi, isu tersebut telah berkembang jauh dari kebenaran.

Siapakah Hasan Nasbi?

Hasan Nasbi adalah pendiri lembaga survei Cyrus Network. Meskipun kini ia sudah tidak aktif lagi di lembaga tersebut, Hasan berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pada Pilpres 2024, ia bertindak sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan saat ini menjabat sebagai Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi.




×

Baca juga: FAST UPDATE Wind Breaker Chapter 508 Bahasa Indonesia, Link Legal Tinggal Klik Sub Indo Bukan di Komikcast

Baca juga: Abdul Gani Kasuba Mantan Gubernur Maluku Utara Habiskan Rp3 M untuk Pesan 3 Wanita Penghibur di Jakarta

Baca juga: Link Streaming Nonton Drama China As Beautiful As You Episode 32 di WeTV bukan LK21: Ji Xing Memutuskan untuk Meninggalkan Rumah Han Ting

Tanggapan Hasan Nasbi tentang Isu Makan Bergizi Gratis

Hasan Nasbi turut mengomentari isu anggaran makan bergizi gratis yang ramai dibicarakan di media sosial. Isu ini berkaitan dengan pemotongan anggaran yang telah diprogramkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan telah menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat.

"Isu yang berkembang, menurut saya, sudah jauh dari kebenaran. Makan bergizi gratis itu dipatok Rp7.500, tiba-tiba sudah ada angka. Hingga saat ini, satu-satunya kesimpulan yang bisa diambil adalah alokasi anggaran makan gratis 2025 sebesar Rp71 triliun untuk APBN 2025," kata Hasan dalam wawancara pada Jumat (19/7/2024).

Hasan Nasbi menambahkan bahwa Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus kepada timnya, menekankan dua hal penting: standar gizi dan optimalisasi penerima manfaat.

"Terkait alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, pesan Pak Prabowo ada dua. Pertama, harus memenuhi standar ketercukupan gizi. Kedua, harus dioptimalkan jumlah penerima manfaatnya," ujar Hasan.

Ia juga menyebutkan bahwa timnya sedang melakukan riset dan uji coba sebelum program tersebut diluncurkan.

"Semua proses riset, kajian, dan uji coba akan didasarkan pada dua pesan arahan Pak Prabowo. Semua formula yang menjadi kesimpulan pilot project harus memenuhi dua pesan tadi," tambahnya.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya