Benarkah Oreo Mendukung LGBT? Hingga Timbulkan Hujatan dari Natizen yang Siap di Boikot Usai Mendukung Zionis Israel
oreo-pixabay-
Alasan Kemarahan Netizen Indonesia
Bagi banyak netizen di Indonesia, dukungan Oreo terhadap komunitas LGBT dianggap bertentangan dengan nilai-nilai dan pandangan mayoritas masyarakat.
Indonesia, dengan populasi mayoritas Muslim, cenderung memiliki pandangan konservatif terhadap isu-isu seperti LGBT.
Selain itu, ada sejarah panjang dimana beberapa produk, termasuk Oreo, pernah masuk dalam daftar boikot karena dugaan afiliasi dengan Israel.
Netizen yang sudah sensitif terhadap produk-produk yang dianggap mendukung Israel, kali ini semakin memperkuat seruan boikot mereka setelah melihat dukungan Oreo terhadap LGBT.
Seruan boikot ini terlihat jelas di kolom komentar postingan Oreo, dimana banyak netizen menyerukan agar masyarakat berhenti membeli produk yang terkenal dengan tagline "dijilat, diputar, dicelupin" tersebut.
Dampak dan Respons
Aksi boikot ini tentu saja memiliki dampak terhadap citra dan penjualan Oreo di Indonesia. Meski begitu, Oreo tampaknya tetap teguh pada komitmennya untuk mendukung komunitas LGBT dan memperjuangkan inklusivitas.
Bagaimanapun, hal ini menimbulkan diskusi luas tentang bagaimana brand internasional menavigasi isu-isu sosial yang sensitif di berbagai negara dengan budaya dan nilai yang berbeda.
Tidak dapat dipungkiri bahwa di era digital saat ini, tindakan dan pernyataan brand di media sosial dapat dengan cepat menjadi viral dan menimbulkan reaksi beragam.
Dalam kasus Oreo, meskipun niatnya adalah untuk mendukung inklusivitas dan keadilan, reaksi yang muncul menunjukkan betapa kompleksnya isu ini di mata masyarakat Indonesia.