Aksi Suku Awyu dan Suku Moi Gelar Protes ke Jakarta dengan Perjalanan 48 Jam Demi Aksi Protes Penebangan dan Pembakaran Hutan Hingga Muncul #AllEyesOnPapua

Aksi Suku Awyu dan Suku Moi Gelar Protes ke Jakarta dengan Perjalanan 48 Jam Demi Aksi Protes Penebangan dan Pembakaran Hutan Hingga Muncul #AllEyesOnPapua

papua-blackinkstudio07/pixabay-

Menebang dan membakar hutan demi membuka lahan perkebunan sawit telah menjadi modus operandi yang merusak bagi lingkungan dan kehidupan manusia di sana.

Sejak awal milenium, hampir satu juta hektar hutan Papua telah direnggut demi kepentingan perkebunan sawit, hampir dua kali lipat luas pulau Bali.

Angka ini mengejutkan dan mengundang keprihatinan, terutama bagi masyarakat adat yang merasa hidup dan keberadaan mereka terancam.

Rikarda Maa, seorang perempuan Papua, mengungkapkan kekhawatirannya, "Kami perempuan, para perempuan yang ada di seluruh tanah Papua kami merasa terancam.

Saya tidak punya sumber kehidupan yang lain sebab saya hidup dari tempat saya, dari tanah saya, dari alam yang ada di sana, hutan saya, itu yang saya hidup dari situ. Saya ingin tanah saya tidak boleh dirampas atau diambil oleh perusahaan."




×

Konflik memuncak ketika PT Indo Asiana Lestari berencana membuka lahan perkebunan sawit seluas 36.094 hektar di Boven Digoel, Papua.

Luas lahan yang setara dengan setengah luas Jakarta ini menjadi titik perlawanan bagi Suku Awyu dan Suku Woro serta ratusan masyarakat adat lainnya di Papua.

Baca juga: Review Sinopsis Serial India ANTV Hasrat Cinta Hari ini 4 Juni 2024: Preesha dan Rudraksh Memberikan Hadiah Kepada Saaransh

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya