Kumpulan Komentar Zita Anjani Nyinyiri Warganet yang Boikot Produk Pendukung Israel Saat Umrah, Netizen Heran Sibuk Nyinyir Gak Sibuk Ibadah
"Coba cek di rumah, masih ada gak barang-barang yang harusnya kalian teriakkan “boikot” juga? Padahal dalam Islam sendiri sudah jelas, mana yang haram dan halal dikonsumsi,"
"Bahkan barang-barang yang sering banget kita pake seperti handphone, sabun, pakaian, atau sosmed yang kalian sering gunakan setiap hari itu sebenernya support pihak mana? Jadi jangan nanggung kalo mau support Palestina,"tulisnya.
Mengemukakan pendapatnya, Zita Anjani berpendapat bahwa seharusnya semua orang beralih menggunakan produk-produk lokal sebagai pengganti produk luar negeri.
Dia juga menyoroti perilaku orang-orang yang hanya ikut-ikutan memboikot sebuah merek tanpa memahami secara mendalam masalah yang ada demi membela Palestina.
"Nge-boikot satu brand karena ikut-ikutan gak bikin kalian semua jadi paling keren," tegasnya.
Namun, pernyataan Zita Anjani memicu reaksi kekecewaan dan kecaman di kalangan publik.
Sebuah akun menulis, "Ke Mekah untuk Ibadah Umroh ✖️ Ke Mekah untuk Nyinyirin Yang Boikot ✔️," ujar warganet.
"sibuk ngurusin orang yang gemar boikot, malah gak sibuk ibadah" ujar lainnya.
"Captionnya panjang bgt tp kosong," ujar lainnya.
Perlu diketahui bahwa seruan untuk memboikot Starbucks pertama kali muncul pada awal Oktober 2023, ketika manajemen Starbucks mengajukan gugatan terhadap serikat pekerja Workers United yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina.
Gugatan tersebut diajukan karena Workers United dituduh menyalahgunakan nama, logo, dan hak kekayaan intelektual perusahaan.
Meskipun Starbucks menyatakan keprihatinan atas kondisi di Palestina dan mengutuk tindakan terorisme serta kekerasan, manajemen tetap menegaskan ketidaksetujuannya terhadap pandangan yang diungkapkan oleh Workers United.
Sementara itu, warga Indonesia sebagian tetap istiqomah berusaha memboikot produk-produk zionis dalam kehidupan sehari-harinya hingga saat ini, mereka sebagian besar mempertimbangkan ulang untuk membeli produk yang terafiliasi zionis, bentuk dari dukungan sesama manusia.***