Siapa Sebenarnya Mbah Benu yang Ngaku Kontak Batin dengan Allah? Pimpinan Jamaah Aolia Gunung Kidul Rayakan Idul Fitri 5 April 2024

Siapa Sebenarnya Mbah Benu yang Ngaku Kontak Batin dengan Allah? Pimpinan Jamaah Aolia Gunung Kidul Rayakan Idul Fitri 5 April 2024

Mbah Benu mengungkapkan dalam sebuah video yang viral di platform media sosial bahwa Salat Idul Fitri yang mereka laksanakan tidak didasarkan pada perhitungan atau hisab, melainkan atas "telepon langsung kepada Allah Ta'ala."

"Ndak pakai perhitungan, saya telpon langsung kepada Allah Ta'ala. Ya Allah kemaren tanggal 4, ini sudah 29, satu syawalnya kapan," katanya.

Sementara itu, lebih lanjut, baru-baru ini Mbah Benu mengungkapkan arti dari kalimat telepon langsung pada Allah merupakan istilah dari perjalanan spiritual melakukan kontak batin dengan Allah.

Klarifikasi atas pernyataan tersebut kemudian diberikan oleh Mbah Benu, menyatakan bahwa istilah "menelepon Allah" adalah sebuah ungkapan, tanpa bermaksud meremehkan proses hisab yang umumnya digunakan oleh masyarakat dalam menentukan hari Idul Fitri.

Baca juga: Agama Indah G Apa? Viral Tiktok Wanita Sebut Bahasa Indonesia Miskin Kosakata, Cek Profil Lengkap, Biodata hingga Lulusan




×

Baca juga: Indah G Anak Siapa? Siapa Orang Tuanya? Profil dan Biodata, Pekerjaan, Usia, Akun IG hingga Pendidikan dan Jurusan

Baca juga: BACA ONLINE Magic Emperor Chapter 531 Bahasa Indonesia, Manhua Demonic Emperor Full 531 532 ENG RAW

"Sebenarnya hanya istilah dan itu perjalanan spritual saya. Kontak batin dengan Allah. Apabila pernyataan saya menyinggung saya meminta maaf ke semua pihak," ujarnya.

Keputusan jemaah Aolia untuk melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal, lima hari sebelum tanggal yang diumumkan oleh pemerintah, menunjukkan perbedaan dalam penentuan hari raya antara kelompok ini dengan otoritas resmi.

Sementara pemerintah dan organisasi keagamaan besar seperti NU dan Muhammadiyah masih menjalankan puasa Ramadan hingga saat itu, jemaah Aolia telah memilih untuk mengakhiri puasa dan merayakan Idul Fitri lebih awal.

Mbah Benu, sebagai pimpinan jemaah Aolia, memiliki pengikut yang tersebar luas, tidak hanya di daerah sekitar Gunungkidul, tetapi juga di wilayah Kalimantan, Papua, Malaysia, India, hingga Inggris, menunjukkan pengaruh dan jangkauan dari keputusan yang diambil oleh jemaah tersebut.***

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya