Nasib dan Kondisi Suud Rusli Saat Ini, Marinir Elite Pembunuh Bayaran Terkenal di Indonesia, Kabar Terbaru Bikin Bangga?

Nasib dan Kondisi Suud Rusli Saat Ini, Marinir Elite Pembunuh Bayaran Terkenal di Indonesia, Kabar Terbaru Bikin Bangga?

VIV.co.id - Nasib dan Kondisi Suud Rusli Saat Ini, Marinir Elite Pembunuh Bayaran Viral di Indonesia, Kabar Terbaru Bikin Bangga?

Siapa Suud Rusli Marinir Pembunuh Bayaran yang Masuk Jajaran Elite, Kabur 2 Kali dari Lapas, Begini Kondisinya Saat Ini


Baca juga: Korban Bullying Song Ha Yoon Bermunculan? Sempat Dikeluarkan dari SMA, Profil dan Biodata, Akun Instagram hingga Nama Asli Kim Mi Sun

Suud Rusli mencuri perhatian masyarakat dengan kisah tragis yang melibatkan dirinya sebagai terpidana dalam kasus pembunuhan Boedyharto Angsono, seorang Direktur dari PT Aneka Sakti Bhuana (Asaba).

Ia, seorang mantan anggota Marinir TNI Angkatan Laut, terlibat dalam pembunuhan tersebut sebagai seorang pembunuh bayaran yang berhasil melarikan diri dari tahanan tidak sekali, melainkan dua kali.




×

Sebagai seorang eks prajurit elite dari Korps Marinir, Batalyon Intai Amfibi (Yon Amfibi), pangkat Suud Rusli adalah kopral dua.

Baca juga: Drama The Dangerous Lover (2024) Episode 14 Sub Indo Tayang Jam Berapa? Bocoran Sinopsis, Jadwal Penayangan Lengkap Daftar Pemain

Baca juga: SPOILER Queen of Tears Episode 9 Sub Indo, Penyakit Hae In Makin Parah, Strategi Baru Hyun Woo Lengserkan Eun Sang!

Baca juga: Berpotensi Tsunami! Gempa Taiwan 7,3 Magnitudo Viral di Tiktok, Apakah Indonesia Aman?

Kehebatan dan ketahanan fisik prajurit Yon Amfibi telah menjadi bagian dari reputasinya yang diakui secara luas.

Kejadian tragis terjadi pada 19 Juli 2003, ketika Suud Rusli melakukan pembunuhan di depan GOR Sasana Krida Pluit, Jakarta Utara, mengakibatkan kehilangan nyawa Boedyharto Angsono serta pengawal pribadinya, Serda Edy Siyep. Keduanya tewas sekitar pukul 5.30 WIB.

Gunawan Santosa, seorang mantan menantu dari Direktur PT Asaba, diketahui sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut.

Suud Rusli, yang juga merupakan bekas rekan seprofesi dengan Gunawan, menerima bayaran yang sangat rendah, hanya sebesar Rp4 juta, karena kedekatan hubungan mereka yang telah terjalin sejak lama.

lanjutan,

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya