Mitos atau Fakta? Mengenai Bumi Gelap Selama 3 Hari Mulai 8 April 2024, Viral Peringatan Dini di Medsos, Cek Penjelasan dan Penyebabnya
Penjelasan Tentang Gerhana Matahari dan Hoaks Terkait Kegelapan Bumi
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, dengan tegas membantah narasi yang beredar bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari. Menurutnya, klaim tersebut merupakan hoaks yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Dalam klarifikasinya kepada Kompas.com pada Rabu (27/3/2024), Marufin menjelaskan bahwa saat ini tidak ada mekanisme astronomi yang dapat menyebabkan Bumi mengalami kegelapan selama periode yang disebutkan.
Baca juga: BACA Serena Chapter 80 81 Bahasa Indonesia - Cerita Makin SERU Episode Terbaru Sub Indo
Lebih lanjut, Marufin mengungkapkan bahwa klaim tentang Bumi melintasi "sabuk foton" sebagai penyebab kegelapan adalah tidak benar. Menurutnya, konsep "sabuk foton" tidak dikenal dalam ilmu astronomi.
Ia menjelaskan bahwa sabuk foton mengacu pada partikel gelombang elektromagnetik yang membawa sifat-sifat kuantum, termasuk cahaya yang biasa manusia lihat sehari-hari.
Marufin menegaskan bahwa jika Bumi benar-benar melintasi sabuk foton, sebaliknya Bumi akan mengalami penerangan yang sangat terang, bukan kegelapan. Dengan tegas, ia menyimpulkan bahwa pembuat hoaks tersebut tidak memahami konsep fisika modern, khususnya fisika kuantum.
Kapan Gerhana Matahari Terjadi dan Dampaknya
Marufin juga menjelaskan kapan gerhana Matahari terjadi, memberikan informasi yang tepat dan akurat. Menurutnya, gerhana Matahari total akan terjadi pada Jumat (8/4/2024) menurut waktu universal atau Sabtu (9/4/2024) menurut waktu Indonesia.
Ia memberikan rentang waktu gerhana, yaitu antara pukul 17.45 hingga 20.52 UTC. Namun, Marufin menegaskan bahwa wilayah GMT pada tanggal 8 April 2024 tidak melintasi Indonesia. Gerhana tersebut hanya akan terlihat di benua Amerika bagian tengah dan utara serta sebagian kecil benua Eropa.
lanjutan,