Video No Sensor Ayah Peluk Korban Penganiayaan Santri oleh Senior Hingga Organ Vital Rusak Parah di Ponpes Jambi
Menurut pengakuan ayah korban, Rosad dan Firman telah lulus SMA, sedangkan APD masih berada di kelas 7 SMP.
Santri ini sudah menjadi korban penganiayaan senior sebelumnya, namun ia selalu diam karena merasa tertekan untuk menyampaikan keadaan sebenarnya kepada orang tua, terutama terkait kondisi di pondok pesantren.
Pondok pesantren baru mengetahui insiden ini setelah kasus tersebut menjadi viral di media sosial.
Sebuah video menunjukkan momen haru ketika korban meminta ayahnya menjemputnya. "Kalau ayah tidak mau menyesal, jemput saya sekarang," kata santri dalam video tersebut.
Akhirnya, Rikarno melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polda Jambi, mencari keadilan untuk anaknya dan membawa kasus ini ke permukaan agar mendapat perhatian yang sesuai.
Semoga tindakan hukum dapat membawa keadilan bagi APD dan mencegah kejadian serupa di masa depan.***