Indikasi Bunuh Diri? Anak Pemen TNI Tewas Secara Tragis Usai Tusuk dan Bakar Diri Sendiri? Begini Keterangan Pihak Polisi, Cek Kronologi, Penyebab, Motif
Tidak Terdapat Jejak DNA Individu Lain di Lokasi Kejadian
Pihak kepolisian dengan tegas menyatakan bahwa tidak terdapat individu lain yang berada di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) pada saat korban ditemukan tewas.
Penegasan ini didukung oleh bukti rekaman dari kamera CCTV, yang mengindikasikan bahwa korban tampak berjalan sendirian menuju lokasi kejadian sebelum akhirnya ditemukan tewas. Polisi menegaskan bahwa tidak ada petunjuk yang menunjukkan adanya orang lain yang mengikuti korban.
Selain itu, hasil investigasi juga menunjukkan bahwa tidak ada jejak DNA yang dapat dikaitkan dengan individu selain korban yang ditemukan di TKP. Lebih lanjut, disebutkan bahwa korban mencapai lokasi menggunakan sepeda kayuh.
"Korban bersepeda ke TKP sendirian dan tidak ada yang mengikuti. Jarak tempuh dari rumah ke TKP sekitar 1,5 km ditempuh dengan menggunakan sepeda selama 10 menit 49 detik (sudah dilakukan reka ulang) dengan jalur yang sama diperoleh waktu 10 menit 57 detik," terang Kombes Leonardus.
Temuan Aparat Sains Forensik dan Ahli Fisika Komputer Forensik
Pihak kepolisian menjalankan kerjasama lintas profesi guna mengungkap fakta terkait kematian CHR, termasuk melibatkan ahli fisika komputer forensik (Fiskomfor). Dari hasil penyelidikan di TKP, terungkap bahwa terdapat bensin yang mungkin digunakan untuk pembakaran.
"Ditemukan adanya bahan bakar bensin di TKP, tidak ada alat bakar lain selain bensin," ungkapnya.
Selanjutnya, pihak berwenang juga melakukan pemeriksaan terhadap ponsel milik korban.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan hal yang mencurigakan dalam perangkat telekomunikasi korban.
"Tidak ada sesuatu yang mencurigakan, hanya ada kontak dengan orang tua, teman, dan guru sekolah. Keseharian korban kebanyakan beraktivitas di dunia game Roblox (gamers)," ujarnya.
Sementara itu, Aparat Sains Forensik (Apsifor) mengungkapkan bahwa korban mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial di berbagai lingkungan.
"itemukan adanya beberapa stressor (sumber stress), sulit menyalurkan emosi negatif, termasuk frustasi dan kemarahan secara adaptif, berdampak pada kondisi psikologis subyek," tambahnya.