Lahan Kuburan Sebesar 285 Ha Ini Disulap Jadi Bandara Termahal di Provinsi Bali, Bikin Kaget Jaraknya Hanya 13 Km dari Denpasar

Lahan Kuburan Sebesar 285 Ha Ini Disulap Jadi Bandara Termahal di Provinsi Bali, Bikin Kaget Jaraknya Hanya 13 Km dari Denpasar

Awalnya, bandara ini dibangun pada tahun 1930 di atas ladang yang berukuran 700 meter persegi dan sekaligus kuburan di Desa Tuban, Kabupaten Badung.

Pada saat itu, bandara tersebut dikenal dengan nama Pelabuhan Udara Tuban. Tentu saja, biaya pembangunannya pada masa itu belum dapat dipastikan.


Namun, pada tahun 1942, bandara ini mengalami serangan bom oleh Tentara Jepang dan kemudian dikuasai untuk keperluan pesawat tempur dan angkut mereka.

Baca juga: Kalahkan Bandara Changi Singapura, Hutan Bakau Rela Dibumi Hanguskan Seluas 7 Hektare Demi Buat Bandara Baru di Sumbar denga Dana Rp547 Miliar

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah melakukan rekonstruksi terminal dan perpanjangan landasan pacu untuk memulihkan bandara tersebut.



Tahap pengembangan bandara ini bahkan melibatkan reklamasi pantai sepanjang 1,5 kilometer untuk memperpanjang landasan pacu.

Proyek ini berhasil diselesaikan pada tanggal 1 Agustus 1969, dan Presiden Soeharto meresmikannya.

Baca juga: Bukan di Subulussalam, MRT Pertama di Serambi Mekkah Aceh akan Segera di Bangun! Pemerintah NAD Siap Gelontarkan Dana 6 Triliun

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya